Mungkin kamu sudah tak asing lagi dengan tradisi lempar bunga pengantin yang biasa kamu temukan dalam pesta pernikahan, terutama pernikahan yang memiliki konsep modern atau bertema western wedding party.
Acara lempar bunga pengantin pada prosesi pesta pernikahan ini dilakukan oleh pengantin pria dan wanita secara bersama-sama. Kedua mempelai biasanya akan memegang buket bunga pengantin tersebut kemudian secara bersama-sama akan melempar buket bunga ke arah para tamu undangan yang sudah bersiap untuk memperebutkan buket bunga tersebut.
Asal usul tradisi lempar bunga pengantin
Tradisi lempar bunga pengantin ini memiliki sejarah panjang. Tradisi ini pada mulanya dilakukan di kawasan Eropa dan Amerika Utara sejak beberapa waktu yang lalu. Tradisi lempar bunga pengantin ini pun kemudian menyebar ke berbagai wilayah dan kemudian diadopsi oleh banyak pengantin di berbagai negara untuk turut serta menggunakan tradisi lempar bunga pengantin.
Pada mulanya, sebelum adanya tradisi lempar bunga, dulunya ada tradisi untuk menyimpan sobekan gaun pengantin mempelai wanita yang berasal dari kawasan Eropa dan Amerika Utara. Mereka akan menyobek gaun mempelai pengantin wanita kemudian sobekan gaun tersebut disimpan karena dipercaya bisa memberikan keberuntungan terutama terkait dengan perjalanan asmara.
Makna tradisi lempar bunga pengantin
Tradisi lempar bunga pengantin memiliki makna penting dan mendalam yang dipercaya oleh sejumlah kalangan. Bunga untuk pernikahan yang dipegang oleh mempelai wanita merupakan lambang kesuburan dan keindahan.
Saat bunga tersebut dilempar dan didapatkan oleh seseorang yang masih lajang, diharapkan akan bisa segera menyusul pengantin untuk menikah dan mendapatkan kehidupan yang bahagia.
Namun terlepas dari makna tersebut, perebutan buket bunga oleh para tamu undangan ini memiliki keseruan tersendiri dan menjadi salah satu rangkaian acara pernikahan yang penting untuk dilakukan.